Jumat, Februari 22, 2019

Budgeting I: Income Statements

  No comments    
categories: 
Budgeting atau penganggaran disebut juga sebagai perencanaan laba, yaitu pengembangan dari suatu rencana operasi guna mencapai cita-cita dan tujuan perusahaan. Suatu anggaran adalah suatu rencana yang dinyatakan secara keuangan dan secara kuantitatif.

Metode
  • A Priori Mehod, yaitu metode yang menekankan bahwa tujuan laba mendominasi perencanaan.
  • A Posteriori Method, yaitu metode yang menekankan bahwa tujuan laba berada di bawah perencanaan dan diidentifikasi sebagai hasil dari perencanaan.
  • Pragmatic Method, yaitu metode yang menekankan bahwa manajemen menggunakan suatu standar laba yang telah diuji dan dibuktikan oleh pengalaman.
Profit Planning
  • Jangka Panjang : biasanya berhubungan dengan area-area khusus seperti penjualan, belanja modal, riset dan pengembangan, serta kebutuhan-kebutuhan pendanaan.
  • Jangka Pendek : mengarah pada kegiatan operasional yang bertujuan proyeksi income statement. 
Keuntungan 
  1. Perencanaan laba menyediakan suatu pendekatan yang disiplin terhadap indentifikasi dan penyelesaian masalah.
  2. Perencanaan laba menyediakan arahan ke semua tingkatan manajemen.
  3. Perencanaan laba meningkatkan koordinasi. Hal ini menyediakan suatu cara untuk menyelaraskan usaha-usaha dalam mencapai cita-cita.
  4. Perencanaan laba menyediakan suatu cara untuk memperoleh ide dan kerja sama dari tingkatan manajemen.
  5. Anggaran menyediakan suatu tolok ukur untuk mengevaluasi kinerja aktual dan meningkatkan kemampuan dari individu-individu.
Keterbatasan
  1. Peramalan bukanlah suatu ilmu pengetahuan pasti. Terdapat sejumlah pertimbangan dalam estimasi.
  2. Anggaran dapat memfokuskan perhatian manajemen pada tujuan yang tidak selalu sesuai dengan tujuan keseluruhan organisasi.
  3. Perencanaan laba harus memperoleh persetujuan dari manajemen puncak dan kerja sama dari semua anggota manajemen. Terkadang suatu perencanaan laba gagal karena manajemen eksekutif hanya memberikan sedikit dukungan.
  4. Penggunaan anggaran secara berlebihan sebagai alat evaluasi dapat menyebabkan perilaku disfungsional.
  5. Perencanaan laba tidak menghilangkan atau menggantikan peranan administrasi. Eksekutif sebaiknya tidak beranggapan bahwa mereka dibatasi oleh anggaran, melainkan mengarahkan perusahaan ke tujuan organisasi.
  6. Penyusunan memakan waktu. Manajer sering kali menjadi tidak sabar dan kehilangan minat karena mereka berharap terlalu banyak dalam waktu yang terlalu singkat.
Complete Periodic Budget
  1. Anggaran penjualan.
  2. Memperkirakan persediaan dan persyaratan produksi.
  3. Anggaran bahan baku, tenaga kerja, dan factory overhead.
  4. Anggaran beban pemasaran dan administrasi.
  5. Estimasi pendapatan dan beban lainnya serta pajak penghasilan.
  6. Anggaran laporan laba rugi.
  7. Anggaran belanja modal dan atau biaya riset dan pengembangan.
  8. Anggaran penerimaan kas dan pendistribusian.
  9. Anggaran neraca.

Sales Budget
Salah satu komponen yang penting dalam anggaran adalah perkiraan yang realistis berdasarkan analisis penjualan masa lalu dan pasar saat ini. Tugas untuk mempersiapkan anggaran penjualan biasanya dilihat dari dua sisi yang berbeda, yaitu penilaian dan evaluasi pengaruh eksternal dan pertimbangan pengaruh internal.
  • Estimating Sales
  • Seasonal Variations
  • Sales Budget on a Territory and Customer Basis
  • Estimating Production and Inventory Requirements
  • Sales Estimate Follow-Up
Production Budget
Anggaran produksi berhubungan dengan jadwal operasi, penentuan ukuran, dan penentuan batas maksimal dan minimal jumlah persediaan. Ini menunjukkan dasar untuk mempersiapkan anggaran untuk bahan baku, tenaga kerja, dan factory overhead.

Manufacturing Budget
Manufacturing budget disiapkan untuk bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung untuk mengidentifikasi biaya ini dengan produk dan dengan tanggung jawab manajer.
  • Direct Material Budget : Menentukan jumlah dan biaya bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk. Hal ini mengarah pada jumlah yang ditentukan dari bahan baku yang dibutuhkan, izin departemen pembelian untuk membuat jadwal pembelian untuk menjamin pengiriman bahan baku, dan menetapkan jumlah kas yang dikeluarkan oleh bendahara untuk membayar supplier.
  • Direct Labor Budget : Berdasarkan spesifikasi dari insinyur, memandu departemen personalia untuk menentukan jumlah dan tipe pekerja yang dibutuhkan.
  • FOH Budget : Biaya dikelompokkan menjadi natural cost dan departemental or cost center. Natural cost (primary account) seperti bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, pajak gaji, tunjangan karyawan, depresiasi, perbaikan dan pemeliharaan, dan pajak properti. Departemental or cost center berdasarkan unit organisasi atau area yang berfungsi dengan biaya yang sama.
  • Beginning and Ending Inventories : Digunakan untuk memberikan informasi yang berguna untuk menentukan jumlah produk yang akan dibuat.
  • Budgeted Cost of Goods Manufactured and Sold Statement.
Budgeting Commercial Expenses
Dasar yang digunakan untuk anggaran beban komersial adalah daftar akun yang ada di perusahaan yang termasuk dalam beban pemasaran dan administrasi. Beban pemasaran berhubungan dengan penjualan, promosi, pengemasan, pengiriman, dan aktivitas umum pemasaran. Beban administrasi berhubungan dengan kegiatan administrasi seperti biaya direktur, pajak franchise, beban pembelian, dan biaya penelitian.

Budgeted Income Statement
Anggaran laporan laba rugi merupakan rangkuman dari anggaran penjualan, manufacturing, dan beban. Ini menunjukkan net income perusahaan yang dapat digunakan oleh manajemen untuk menilai ketepatan anggaran dan menyelidiki penyebab variasinya. Sehingga manajemen dapat menentukan langkah apa yang akan dilakukan.

Selasa, Februari 19, 2019

Costing Joint Product and By Product

  1 comment    
categories: 

Pengertian
  • Joint cost (biaya bersama) adalah biaya-biaya yang timbul untuk menghasilkan dua jenis produk atau lebih dalam suatu proses produksi yang dilakukan secara simultan, di mana terjadinya biaya. Biaya ini terbatas sampai dengan split of point (titik pemisahan).
  • Split of point (titik pemisahan) adalah suatu titik atau waktu, di mana masing-masing produk bersama dan produk sampingan dapat didefinisikan.
  • Joint product cost (biaya produk bersama) adalah biaya sejak awal proses, meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik, yang dikeluarkan untuk menghasilkan beberapa jenis produk.
  • Separable cost (biaya proses lanjutan atau biaya setelah titik pisah) adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproses produk lebih lanjut setelah masing-masing produk bersama dapat diidentifikasi.
  • Joint product (produk bersama) adalah dua atau lebih jenis produk yang diproduksi secara bersama-sama dalam satu rangkaian proses produksi dan masing-masing produk mempunyai harga jual yang relatif sama.
  • Main product (produk utama) adalah produk yang dihasilkan dari proses produksi bersama yang memiliki harga jual relatif yang lebih tinggi daripada produk lainnya (produk sampingan).
  • By product (product sampingan) adalah produk yang dihasilkan dari proses produksi bersama yang memiliki harga jual yang relatif lebih rendah daripada produk lainnya (produk utama).

Karakteristik
  • Produk diproses secara bersamaan dan setiap produk mempunyai nilai yang relatif sama antara satu dengan yang lainnya.
  • Setiap produk mempunyai hubungan fisik yang sangat erat dalam proses produksi. Apabila terjadi peningkatan kualitas untuk satu unit jenis produk yang dihasilkan, maka kualitas yang lain akan bertambah secara proporsional.
  • Dalam produk bersama dikenal istilah split off point, yaitu saat di mana produk-produk tersebut dapat diidentifikasi atau dipisah ke masing-masing produk secara individual.
  • Setelah terpisah, produk-produk tersebut dapat dijual secara langsung dan juga dapat diproses lebih lanjut untuk mendapatkan produk yang lebih menguntungkan.

Cost atas By Product
Ada dua metode akuntansi yang digunakan untuk memperlakukan produk sampingan, yaitu non cost method dan cost method.
1.  Metode tanpa harga pokok atau non cost method, yaitu metode yang hanya melakukan pencatatan terhadap hasil penjualan produk sampingan tanpa menghitung harga pokok produk sampingan tersebut. 
Dalam metode ini biaya-biaya produksi hanya dibebankan ke produk utama, kemudian hasil penjualan produk sampingan dicatat langsung sebagai pendapatan/pengurang terhadap biaya produksi.
Beberapa cara perlakuan terhadap hasil penjualan produk sampingan:
· Hasil penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai other income.
· Hasil penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai revenue.
· Hasil penjualan produk sampingan diperlakukan mengurangi cost of goods sold.
· Hasil penjualan produk sampingan diperlakukan mengurangi cost of production.
2.  Metode harga pokok atau cost method, yaitu metode yang membebankan biaya-biaya produksi ke produk utama adan produk sampingan.
Dalam metode ini, biaya-biaya produksi dialokasikan baik ke produk utama maupun produk sampingan. Sedangkan, harga pokok produk sampingan ditetapkan sebesar harga beli/nilai pengganti (replacement cost) yang berlaku di pasar. Harga pokok tersebut dikredit perkiraan "barang dalam proses bahan baku". Dengan demikian, biaya produksi (bahan baku) untuk produk utama berkurang.

Alokasi Joint Cost ke Joint Product
1.  Metode Nilai Pasar Relatif
·    Nilai pasar produk bersama diketahui pada titik pemisahan produk.
Jika nilai pasar diketahui pada titik pisah produk, total biaya bersama dialokasikan di antara produk bersama dengan membagi total nilai pasar tiap produk yang dihasilkan dengan total nilai pasar semua produk yang dihasilkan. Sehingga diketahui ratio individu dari nilai pasar terhadap total nilai pasar. Ratio inilah yang dikalikan dengan total biaya bersama.
·   Nilai pasar produk bersama tidak diketahui pada titik pemisahan produk/nilai pasar diketahui setelah titik pisah proses.
Nilai pasar pada titik pisah produk mungkin tidak diketahui, khususnya apabila tambahan proses pengolahan produksi diperlukan untuk menjadikan produk bersangkutan berada pada kondisi siap untuk dijual. Oleh karena itu, hipotesis nilai pasar pada titik pisah produk mesti dihitung. Nilai pasar yang hipotesis itu ditentukan dengan mengurangi tambahan biaya untuk pemrosesan dari nilai pasar dari produk yang selesai.
2.  Metode Kuantitatif  Unit
Metode ini menggunakan kuantitas hasil produksi sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya bersama. Produk bersama pada akhirnya harus diukur dalam unit pengukur yang sama. Apabila mempunyai unit pengukur yang berlainan, maka dapat digunakan suatu angka penyebut yang umum.
3.  Metode Biaya Rata-rata Sederhana per Unit
Menurut metode ini, total biaya bersama dibagi dengan jumlah unit yang dihasilkan untuk mendapatkan biaya per unit. Lalu biaya per unit dikalikan dengan jumlah unit dari tiap yang diproduksi untuk menentukan porsi biaya bersama yang akan dialokasikan kepada masing-masing produk.
4.  Metode Biaya Rata-rata Tertimbang per Unit
Mungkin kita temukan variasi yang sangat kompleks dalam produksi produk bersama seperti kesulitan dalam produksi, jumlah waktu yang diperlukan, atau kuantitas tenaga kerja yang dibutuhkan atau ukuran tiap unit. Faktor-faktor yang menunjukkan bobot tiap produk, yang didasarkan pada kompleksitas tersebut. Oleh karena itu, harus diperhitungkan untuk memperoleh alokasi yang lebih tepat.

Minggu, Februari 17, 2019

I'm Back

  No comments    
Hai!

Udah lama banget nggak nge-blog nih. Pasti pada kangen yaaa?! He he. Ewh.
Jadi, setelah menghilang dalam waktu yang sangat lama, aku pengin balik lagi buat nge-blog. Mungkin aku nanti nggak nge-post tentang buku-buku lagi. Tapi nggak tahu juga sih. Yang pasti aku pengin berbagi pengetahuan dan informasi buat kalian semua.

Penasaran aku bakal nge-post apa nantinya? Tunggu aja postinganku selanjutnya he he.
See you.