Pengertian
- Joint cost (biaya bersama) adalah biaya-biaya yang timbul untuk menghasilkan dua jenis produk atau lebih dalam suatu proses produksi yang dilakukan secara simultan, di mana terjadinya biaya. Biaya ini terbatas sampai dengan split of point (titik pemisahan).
- Split of point (titik pemisahan) adalah suatu titik atau waktu, di mana masing-masing produk bersama dan produk sampingan dapat didefinisikan.
- Joint product cost (biaya produk bersama) adalah biaya sejak awal proses, meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik, yang dikeluarkan untuk menghasilkan beberapa jenis produk.
- Separable cost (biaya proses lanjutan atau biaya setelah titik pisah) adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproses produk lebih lanjut setelah masing-masing produk bersama dapat diidentifikasi.
- Joint product (produk bersama) adalah dua atau lebih jenis produk yang diproduksi secara bersama-sama dalam satu rangkaian proses produksi dan masing-masing produk mempunyai harga jual yang relatif sama.
- Main product (produk utama) adalah produk yang dihasilkan dari proses produksi bersama yang memiliki harga jual relatif yang lebih tinggi daripada produk lainnya (produk sampingan).
- By product (product sampingan) adalah produk yang dihasilkan dari proses produksi bersama yang memiliki harga jual yang relatif lebih rendah daripada produk lainnya (produk utama).
Karakteristik
- Produk diproses secara bersamaan dan setiap produk mempunyai nilai yang relatif sama antara satu dengan yang lainnya.
- Setiap produk mempunyai hubungan fisik yang sangat erat dalam proses produksi. Apabila terjadi peningkatan kualitas untuk satu unit jenis produk yang dihasilkan, maka kualitas yang lain akan bertambah secara proporsional.
- Dalam produk bersama dikenal istilah split off point, yaitu saat di mana produk-produk tersebut dapat diidentifikasi atau dipisah ke masing-masing produk secara individual.
- Setelah terpisah, produk-produk tersebut dapat dijual secara langsung dan juga dapat diproses lebih lanjut untuk mendapatkan produk yang lebih menguntungkan.
Cost atas By Product
Ada dua metode akuntansi yang digunakan untuk
memperlakukan produk sampingan, yaitu non cost method dan cost method.
1. Metode tanpa harga pokok atau non cost method,
yaitu metode yang hanya melakukan pencatatan terhadap hasil penjualan produk
sampingan tanpa menghitung harga pokok produk sampingan tersebut.
Dalam metode ini biaya-biaya produksi hanya dibebankan ke produk utama,
kemudian hasil penjualan produk sampingan dicatat langsung sebagai pendapatan/pengurang
terhadap biaya produksi.
Beberapa cara perlakuan terhadap hasil penjualan produk sampingan:
· Hasil penjualan produk sampingan diperlakukan
sebagai other income.
· Hasil penjualan produk sampingan diperlakukan
sebagai revenue.
· Hasil penjualan produk sampingan diperlakukan
mengurangi cost of goods sold.
· Hasil penjualan produk sampingan diperlakukan
mengurangi cost of production.
2. Metode harga pokok atau cost method, yaitu metode yang membebankan
biaya-biaya produksi ke produk utama adan produk sampingan.
Dalam metode ini, biaya-biaya produksi dialokasikan
baik ke produk utama maupun produk sampingan. Sedangkan, harga pokok produk
sampingan ditetapkan sebesar harga beli/nilai pengganti (replacement cost) yang
berlaku di pasar. Harga pokok tersebut dikredit perkiraan "barang dalam
proses bahan baku". Dengan demikian, biaya produksi (bahan baku) untuk
produk utama berkurang.
Alokasi
Joint Cost ke Joint Product
1. Metode Nilai Pasar Relatif
· Nilai pasar produk bersama diketahui pada titik
pemisahan produk.
Jika nilai pasar diketahui pada
titik pisah produk, total biaya bersama dialokasikan di antara produk bersama
dengan membagi total nilai pasar tiap produk yang dihasilkan dengan total nilai
pasar semua produk yang dihasilkan. Sehingga diketahui ratio individu dari
nilai pasar terhadap total nilai pasar. Ratio inilah yang dikalikan dengan
total biaya bersama.
· Nilai pasar produk bersama tidak diketahui pada titik
pemisahan produk/nilai pasar diketahui setelah titik pisah proses.
Nilai pasar pada titik pisah produk
mungkin tidak diketahui, khususnya apabila tambahan proses pengolahan produksi
diperlukan untuk menjadikan produk bersangkutan berada pada kondisi siap untuk
dijual. Oleh karena itu, hipotesis nilai pasar pada titik pisah produk mesti
dihitung. Nilai pasar yang hipotesis itu ditentukan dengan mengurangi tambahan
biaya untuk pemrosesan dari nilai pasar dari produk yang selesai.
2. Metode
Kuantitatif Unit
Metode ini menggunakan kuantitas
hasil produksi sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya bersama. Produk bersama
pada akhirnya harus diukur dalam unit pengukur yang sama. Apabila mempunyai
unit pengukur yang berlainan, maka dapat digunakan suatu angka penyebut yang
umum.
3. Metode Biaya Rata-rata Sederhana per Unit
Menurut metode
ini, total biaya bersama dibagi
dengan jumlah unit yang dihasilkan untuk mendapatkan biaya per unit. Lalu biaya per unit dikalikan dengan jumlah unit dari tiap yang diproduksi
untuk menentukan porsi biaya bersama yang akan dialokasikan kepada
masing-masing produk.
4. Metode Biaya Rata-rata Tertimbang per Unit
Mungkin kita
temukan variasi yang sangat kompleks dalam produksi produk bersama seperti
kesulitan dalam produksi, jumlah waktu yang diperlukan, atau kuantitas tenaga
kerja yang dibutuhkan atau ukuran tiap unit. Faktor-faktor yang menunjukkan
bobot tiap produk, yang didasarkan pada kompleksitas tersebut. Oleh karena itu, harus diperhitungkan untuk memperoleh alokasi yang lebih tepat.
thanks for sharing kak
BalasHapus