Senin, Mei 27, 2019

LINEAR PROGRAMMING

  No comments    
categories: 



Jumat, Mei 24, 2019

DIFFERENTIAL COST ANALYSIS

  No comments    
categories: 
DEFINISI
Ilmu yang menganalisis beberapa proyek atau aktivitas yang memiliki durasi kurang dari 1 tahun.
Analisis yang menghasilkan keputusan-keputusan penting antara lain:
  • Apakah menerima tambahan pesanan?
  • Apakah menurunkan harga dari pesanan khusus diperlukan?
  • Apakah membuat atau membeli barang?
  • Apakah sebuah fasilitas perlu untuk ditutup/dilanjutkan?
  • Apakah sebuah produk harus dihentikan produksinya?
  • Apakah hasil produksi dijual atau diproses lebih lanjut?
Aktivitas atau project terdiri dari cost dan revenue.
Matching Cost Against Revenue
  • Single project. Proyek yang diterima adalah proyek yang memiliki benefit (TR) lebih besar daripada cost (TC). Sedangkan proyek yang ditolak adalah proyek yang memiliki benefit (TR) yang lebih kecil daripada cost (TC).
  • More than 1 project. Proyek yang diterima adalah proyek yang memiliki benefit (TR) yang paling besar atau cost (TC) yang paling kecil. Sedangkan proyek yang ditolak adalah proyek yang memiliki benefit (TR) yang paling kecil atau cost (TC) yang paking besar.
ISTILAH-ISTILAH DALAM DIFFERENTIAL COST ANALYSIS
  • Differential cost, adalah biaya yang timbul ketika sebuah proyek atau aktivitas diterima untuk dilaksanakan.
  • Incemental revenue, adalah jumlah atas revenue atau benefit yang diterima.
BIAYA-BIAYA YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN
  • Out of pocket cost, adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menjalankan sebuah proyek atau aktivitas baru.
  • Avoidable cost, adalah biaya yang dapat dihindari karena memilih suatu proyek.
  • Opportunity cost, adalah potensi keuntungan yang hilang karena tidak memilih suatu proyek.
  • Imputed cost, adalah biaya untuk mengolah polusi baru akibat sebuah proyek.
  • All variable cost, adalah biaya-biaya variable yang harus dihitung semua. Apabila cost driver berubah, maka total variable cost juga akan berubah.
  • Some fixed cost, adalah setiap ada fixed cost (di relevant range) tidak boleh dimasukkan dalam perhitungan, kecuali fixed cost yang bersifat tambahan.
KEY CONCEPT
 
Keterangan:
  • ΔTC : Tambahan cost (TC1-TC0)
  • ΔQ   : Tambahan output yang dihasilkan (Q1-Q0)

Rabu, Mei 08, 2019

COST VOLUME PROFIT ANALYSIS

  No comments    
categories: 
KONSEP DASAR
Cost Volume Profit Analysis (CVP Analysis) merupakan analisis hubungan antara biaya, kuantitas unit yang terjual, dan laba ketika salah satu variabel tersebut dimanipulasi untuk menghasilkan nilai variabel yang diinginkan. Dengan mengetahui hubungan antara ketiga elemen tersebut, manajer dapat menentukan target laba yang diinginkan atau menghitung besaran biaya guna maksimalisasi kinerja perusahaan. Banyak keputusan bisnis yang dapat dihasilkan oleh manajer dengan menggunakan CVP analysis.
Untuk melakukan CVP analysis diperlukan beberapa asumsi dasar yang harus dipenuhi, yaitu:
  1. Seluruh biaya, baik biaya manufaktur maupun biaya nonmanufaktur harus dapat dipisahkan terlebih dahulu kedalam kelompok biaya tetap dan biaya variabel.
  2. Perubahan atas revenues dan perubahan atas costs hanya dipengaruhi oleh faktor kuantitas unit yang terjual.
  3. Revenues dan costs apabila digambarkan dalam suatu garis, maka akan memenuhi fungsi persamaan garis lurus. 
  4. Harga jual barang (selling price), variable cost perunit dan total fixed cost sudah diketahui.
Beberapa terminologi terkait dengan CVP analysis antara lain sebagai berikut.
  • Contribution Margin: Total Revenue dikurangi dengan Total Variable Cost. Contribution Margin dapat diartikan pula sebagai Total Fixed Cost ditambah dengan Profit.
  • Contribution Margin Perunit (CMU): contribution margin untuk setiap 1 unit produk yang terjual.
  • Contribution Margin Ratio (CMR): Contribution Margin dibagi dengan Total Revenues. Contribution Margin Ratio juga mengandung arti bagian dari revenues yang digunakan untuk menutup Fixed Cost dan untuk menghasilkan profit.
  • Breakeven Point (BEP): kondisi dimana perusahaan tidak mendapatkan profit dan sekaligus tidak menderita kerugian. Total Revenues yang diperoleh perusahaan jumlahnya sama dengan Total Costs yang dikeluarkan perusahaan.
  • Margin of Safety (MoS): selisih antara suatu Total Revenues yang diperoleh pada kondisi tertentu dengan Total Revenues jika dalam kondisi BEP.
Untuk melakukan CVP analysis, harus dipahami terlebih dahulu mengenai formulasi dasar hubungan antara Total Revenues, Total Cost, dan Profit. Hubungan antara ketiga hal tersebut dapat dengan mudah diturunkan dari format dasar Income Statement.
Persamaan tersebut dapat disusun menjadi persamaan berikut.
Total Revenue - Total Manufacturing Cost - Total Nonmanufacturing Cost = Profit
 Kemudian diperoleh persamaan dasar untuk melakukan CVP analysis
Keterangan:
P = harga jual (selling price)
Q = kuantitas jumlah unit produk yang terjual (unit sold)
TFC = Total Fixed Costs
VCU = Variable Cost perunit
Profit = Operating Income (Profit)
Dari persamaan 1, dapat diturunkan rumus contribution margin.
Contribution margin per unit
Contribution margin ratio
Pada kondisi BEP, maka dapat dihasilkan persamaan sebagai berikut.
Dapat disimpulkan bahwa dalam kondisi BEP, maka Contribution Margin akan sama dengan Total Fixed Cost. Selanjutnya, untuk mengetahui Margin of Safety, perlu digambarkan terlebih dahulu garis TR dan garis TC dalam sebuah sumbu cartesius.
Sesuai dengan definisi, Margin of Safety (MoS) merupakan selisih antara TR pada saat berada di BEP dengan ketika TR berada bukan pada titik BEP.
MoS dapat dirumuskan sebagai berikut.